Minggu, 19 Juli 2015

Ku ikhlaskan

Tak kuduga semuanya berlalu begitu cepat.
Anak manja yang selalu bersama ibunya,itu aku.
Kami selalu berdua,dirumah . Setiap pagi yang pertama kulihat wajah ibuku. Suara kerasnya tak pernah absen untuk membangunkanku, mengingatkan untuk sarapan tidak pernah terlupakan, membereskan tempat tidurku, dan mengkhawatirkanku setiap kali aku akan meninggalkannya dari rumah. Menanti kehadiranku sepulang kerja,membukakan pintu ketika aku datang, menyiapkan air panas untuk ku mandi,mengingatkan ku untuk solat, menyuruhku untuk tidur dan istirahat, dan terpenting dia akan selalu menelponku setiap kali aku lupa mengabarinya.  Iya, dia ibuku. Dia yang selalu marah bilaku manja, dia tidak ingin aku selalu bergantung padanya.
Dia ingin aku bisa mandiri, tanpa harus selalu di ingatkan olehnya. Tapi, ya seperti itulah. Dia akan tetap memperlakukanku seperti itu selagi dia mampu. Katanya "kasian,cape ya nak" begitulah ibuku. 
Tetapi, setiap penyakitnya mulai kambuh. Dia tidak bisa apa apa, dia hanya mengeluh padaku namun tetap berusaha kuat. "Risaaaaa,mamah pusing. Ambilin obat" . Obat obat dan obat, sedih melihatnya terus menerus bergantung pada obat. Namun dengan itulah cara dia bertahan.
Setiap hari dia akan menungguku,menungguku hingga sukses, menungguku hingga aku wisuda,hingga aku menikah, dan dia selalu berharap dapat menemaniku selalu. 
Yang pasti, bila aku belum makan dia tidak akan makan duluan. Bila aku belum pulang dia tidak akan tidur duluan. Dia tidak ingin membiarkan anaknya kelaparan selagi perutnya sendiri sudah kenyang. Dia tidak akan tidur nyenyak selagi anaknya belum terlelap.
Dulu memang ibuku sangat manja,namun ketika berpisah dengan jarak oleh ayahku. Mau tidak mau dia harus kuat mengurus ku sendiri.
Bertahan sendiri.
Ibuku telah menua,tubuhnya mungkin sudah tidak sanggup lagi bertahan melawan penyakit.
Makin kesini ibuku makin lemah, aku tidak sanggup melihatnya kesakitan. 
Sikapku yang selalu manja padanya,harus mulai dirubah. Karena sudah tidak mungkin ibuku bisa seperti dulu.
Disetiap malam dia selalu berdoa ,mohon diberi kesehatan untuknya agar dia bisa menemaniku lebih lama. Bisa melihat cucunya tumbuh dewasa. Setelah itu ibuku akan mengelus rambutku dan menangis . Dia sudah bertahan terlalu lama melawan penyakitnya,dia takut akan meninggalkanku sendiri. Saat itu aku masih tertidur pulas,namun aku merasakan sentuhan lembut jemarinya.
Bila kutatap matanya, banyak harapan yang tersimpan ketika menatapku.
Ohh ibuku izinkan aku untuk terus memelukmu erat..
Ohh ibuku sanggupkah engkau bertahan lebih lama untuk terus menemaniku..
Ohh ibuku engkau satu satunya wanita yang paling kuat dan aku banggakan..
Maafkan diri ini yang selalu manja padamu..
Maafkan diri ini yang selalu membantah perintahmu..
Maafkan diri ini yang belum sempurna menyenangkan hatimu..
Tidak berdaya diri ini tanpa sosok dirimu wahai ibuku...
Dan untuk hari ini , ku ikhlaskan semua kepada Allah.
Bila engkau tak sanggup lagi menemaniku disini,ku yakin engkau akan selalu menemani hati ini.
Tak sanggup ragamu bertahan,tak sanggup diriku melihatmu kesakitan.
"Berjuta air mata ini tak sanggup menahan kepergianmu mah,tapi terimakasih banyak 20 tahun ini engkau melengkapi hidupku dengan kesempurnaanmu. Tanpamu, tanpa doamu aku tak bisa apa apa. Mamah kebanggaanku, izinkan aku untuk membuatmu bangga selalu. Tetap dihatiku,melindungiku. Aku akan buatmu bangga,aku akan mandiri,aku akan membuatmu selalu tersenyum,aku akan turuti semua keinginan mamah. Ku ikhlaskan mah...." - 10 Juli 2015

Jumat, 05 Desember 2014

Mawar-ku 🌹🌹 part II

Banyak pertanyaan yang muncul di otakku. Apakah orang yang setiap harinya mengirim mawar kerumahku adalah Reza??
Tapi apa maksut reza mengirim mawar mawar itu?
Lalu kenapa foto foto ini ada di kamar reza?
Seketika aku melihat sudut kamar reza,terdapat box kecil yang bertuliskan namaku.
"For you,Rini kasandra putri"
-apa ini!!!!!!!!!!-
Tanpa izin ,kubuka box ini.
Di dalamnya bnyak taburan bunga mawar yang masih fresh,nampaknya reza baru menaruhnya .
Di antara taburan kelopak mawar itu ada foto foto masa kecil aku dan reza,lalu ada sebuah amplop kecil berisikan surat.
Kubuka amplop pink itu,dan kubaca isi surat yang ada di dalamnya.
"Wahai mawarku yang merah merona,wahai mawar yang paling indah. Tak terasa aku sudah bersamamu sekian tahun lamanya..
Aku hanya mampu melindungimu dari mawar mawar lain,aku hanya mampu merawatmu dari orang orang yang ingin memilikimu. Kamu mawar yang cantik rini,aku tak mau ada yang memilikimu. Itu sebabnya hanya aku yang boleh merawatmu.
Wangimu yang abadi ingin selalu aku berada disampingmu.
Entahlah kamu akan berfikir apa ketika kamu membaca surat ini.
Bagiku cukup sudah kuberdiam diri dalam kebahagiaan kita.
Aku ingin kita berdua lebih bahagia jika bersama. Aku menyayangimu,mencintaimu lebih dari yang kamu tau.
Setelah kamu membaca surat ini lihatlah sudut tembok di samping lemari itu."
Seketika aku langsung melihat dan mecari lemari yang reza maksut,mataku langsung tersorot ke sudut tembok.
Ada tempelan kelopak bunga mawar dan tulisan " Rini,maukah kamu menjadi kekasihku ,bersamaku,selamanya? "
Sumpahhh reza kenapa kamu membuat ini semua.
Air mata menetes dari mataku,tak sadar. Entah rasa ini bagaimana....
Terdengar suara dari balik pintu kamar reza.
Reza berdiri di balik pintu.
Aku beranjak berdiri dan berlari memeluk reza.
Kupeluk dia erat dan aku berkata padanya.
"Terimakasih kamu sudah mau merawatku,melindungiku. Aku mau kamu terus seperti itu. Bersamaku,selamanya"
Rasa bahagia ,haru bersatu padu dalam benakku.
"Aku tau kamu akan segera mengetahui teka teki ini,aku tau kamu akan diam diam masuk ke kamarku dan melihat se isi kamarku.
Aku tau kamu akan berkata seperti itu.
Tetap menjadi mawar-ku rini".
Momen itu tidak akan pernah aku lupakan.
2 tahun menjalin hubungan dengannya semuanya sungguh terasa indah.
Bnyak kejutan kejutan romantis yang selalu reza berikan untukku.
Aku suka cara reza membahagiakan aku.
Rezaku masih sama seperti yang dulu. Sahabat kecilku yang selalu ada untukku.
Namun kini dia seutuhnya milikku.
Kedua orangtua kami sangat menyetujui hubungan ini.
Aku bahagia sekali diberikan kehidupan sebahagia dan sesempurna ini.
Rasanya ingin hidup beribu tahun lamanya.
Tentunya bersama reza.
Minggu depan aku dan reza berencana akan berlibur ke pulau bunaken di indonesia.
Aku sibuk kesana kesini mempersiapkan segala sesuatu yang akan dibawa untuk liburan.
Sementara reza,ya.. Reza masih sibuk dengak aktifitasnya di kampus.
Maklumlah,dia artis kampus dan sibuk ikut organisasi ini itu.
Jadi aku semua yang akan mengurus keperluan dia juga.
Sehari sebelum keberangkatan reza masih sibuk saja dengan urusannya.
Kesel sih,tapi aku mau gimana lagi. Aku gak bisa larang larang dia.
Seharian ini reza belum menghubungi ku,reza juga belum memberi tahuku kita akan berangkat jam berapa dan naik apa.
Ku ketik pesan untuk reza lewat handphoneku.
"Sayang,kamu lagi dimana? Cepet pulang. Oia besok kita jadi berlibur kan? Mau berangkat jam berapa?".
Satu jam,dua jam aku menunggu balasan pesannya.
Namun tak ada balasan juga.
Ini sudah pukul 09.00 malam.
Aku meneleponnya,namun nomernya dialihkan.
Ini aneh banget. Apa yang terjadi dengan reza ya???
Kucoba untuk menghubungi orang rumahnya. Siapa tau reza sudah berada dirumah dan mungkin ketiduran.
"Asslamuakaikum,ini Rini"
"waalaikumsalam,iya ini tante rin. Ada apa sayang tlp kerumah malem malem gini?" Jawab ibu reza dari balik telepon.
"Iya tante,maaf ganggu malem malem. Mau tanya aja reza ada dirumah tan?"tanyaku pada ibu reza.
"Lohhh tadi reza udah pulang kerumah,lalu pergi lagi. Katanya mau makan malem diluar sama rini. Gak jadi?".
"Hah makan malem??? Reza gak ada ngomong kerini apa apa tante. Tadi rini coba sms reza juga gak ada balesan. Makanya rini telepon kerumah". Jawabku penuh pilu.
"Wahhhh... Anak itu bohong sama tante ya...."
"Yaudahdeh tante rini mau tanya itu aja. Makasih dan maaf ya tante"
"Iya sayang gapapa. Maafin reza juga ya" jawab ibunya.
"Iya tante assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" . Seraya menutup telepon.
Rasa heran dan kesal menggerayangi pikiranku. Kemana reza pergi sampai tengah malam ini?? Bersama siapa dia pergi?
Dan kenapa dia harus membohongi ibunya dan tidak mengabari aku......

Rabu, 03 Desember 2014

Mawar-ku 🌹

Aku duduk terdiam di depan teras rumah ku. Hari ini nampaknya akan hujan deras,aku sengaja duduk diluar menghadap taman sambil menikmati cuaca mendung ini.
Ku teteskan air mata tanpa terasa,kadang aku berfikir ini hidup ku atau ini hanya mimpi buruk belaka.
Teringat semua kejadian saat itu..
Tak terasa aku baru saja merayakan hari jadianku bersama reza.
Reza Adi Pratama dia adalah pacar ku selama 6 bulan ini.
Kita satu kampus,dengan jurusan yang berbeda.
Dia arsitektur,dan aku sastra indonesia.
Aku mengenalnya sejak kecil...
Yaa.... Kita berdua sebelumnya sudah bersahabat dari kecil,kebetulan Ayah Reza seorang Pilot dan ayahku Kopilotnya... Wajar saja jika aku dan reza sudah saling kenal dari kecil.
Dan jika kalian bertanya kenapa aku dan reza bisa jadian ,dan jadiannya sekarang.
Aku harus menjawabnya sangat panjang..
Dari mulai aku SD,SMP,SMA aku gak pernah kepikiran untuk bisa pacaran sama dia. Entah kenapa ,aku lebih menganggap dia sebagai kakak laki laki ku. Ya,aku adalah anak satu satunya,jadi gak pernah ngerasain namanya punya kakak ataupun adik. Cuma reza yang aku anggap semuanya. Aku mau apa nyuruhnya dia,aku di labrak kaka kelas dia yang belain aku,aku blm ngerjain PR dia yang bantuin aku...
Yaaaaa dia itu segalanya dehhhh
Sampai pada akhirnya reza mengirimkan satu paket bunga mawar setiap hari kerumahku. 

Awalnya aku gak tau siapa pengirim bunga itu. Aku heran knp ada orang yang bisa tau kalo aku suka banget dengan bunga mawar.
Dan hampir tiap hari kiriman paket bunga mawar itu datang disetiap aku pulang kuliah.
Sampai pada akhirnya aku bilang tentang hal itu pada reza.
"Zaaaa,masa ada orang yang tiap hari ngirimin aku paketan bunga mawar kerumah. Tapi dia gak mau nyantumin nama zaa" ceritaku padanya..
"Oh yaaa???? Wahhhh keren tuh oran rinnn. Bisa tau kesukaan kamu mawar,dan ngiriminnya tiap hari lagi. Fans berat kamu rinn!!" Jawab reza.
"Ahhhh apaan ngefans sama aku,lebay banget tuh orangg za" sahut aku.
"Hehhh hargain usaha dan pemberian orang,gak boleh kaya gitu. Kalo ternyata yang ngirim bunga itu cowo dan cowo itu orang yang suka sama kamu gmn? Kamu mau terima?" 
"Yaaa aku pikir pikir dulu lah zaa,aku kenalin dulu ke kamu. Aku liat dulu usaha dia gmn ke aku. Terus menurut kamu cowo itu gimana. Pokonya kamu harus kasih nilai untuk aku zaa!" Jawab ku.
"Hahahha ngapain pake nanya sama aku,emang aku guru BP hahahahaha! Udah yuk cabut udah mau ujan" -
Begitulah percakapan kita selama di kantin tadi
Sesampainya aku dirumah ,aku langsung duduk di depan teras rumah sambil menikmati langit yang mendung ini.
Sambi memegang bunga bunga mawar yang mulai layu. Aku berfikir dan masih penasaran kira kira apa maksut dari si pengirim bunga ini.
Sampai hujan pun mulai turun aku segera masuk kedalam rumah seraya menyelamatkan mawar mawar ini.
Esoknya hari aku libur kuliah,tapi reza masuk.
Rencananya sih aku sengaja mau main kerumah reza diam diam . Mau kasih kejutan aja.
Biar kalo dia pulang kuliah terus kaget liat aku ada di dalam rumahnya.
Sesampainya aku dirumah reza ,aku di sambut hangat oleh mamahnya.
Mamahnya baik banget sama aku,aku disuruh langsung masuk dalam rumah.
Disitu aku diajak mamahnya masak bareng,terus masakin makanan kesukaannya reza.
Makanan sudah matang aku minta izin ke mamahnya untuk naro makanan ini ke kamar reza,dan mamahnya mengizinkan aku.
Aku masuk ke dalam kamar reza untuk pertama kalinya.
Kamar yang sangat rapih dan wangi untuk pria seusia dia.
Sprai bergambar team bola kesayanannya,gitar yang digantung rapih di temboknya..dannnn
Figura figura kecil berisi foto aku bersamanya... Dannnn entah kenapa foto foto ku bnyak sekali yang dia tempel di dinding rumahnya.
Aku baru melihatnya,sungguh aku baru tau selama ini..
Kulihat lebih dekat...
Bnyak foto fotoku hasil paparazi dia yang dia cetak.
Aku seneng banget sih reza sebegininya sama aku,tapi aku agak curiga...
Kutaro makanan ini di atas meja ,tak sengaja aku melihat ada bnyak kertas kwitansi dari toko bunga.
Kulihat jumlahnya dan kulihat pesanannya semuanya bunga mawar,dan toko bunga ini sama dengan toko bunga yang selalu mengirimkan paketan mawar kerumahku.....

Sabtu, 30 Agustus 2014

Pelangi di balik hujan 🌈

Tiada kata paling indah ketika aku melihat di depan cermin . Melihat diriku sendiri,dapat tersenyum kembali. Melewati hari hari yang dipenuhi hujan deras sebelumnya,memang tidak mudah.
Entahlah.... Saat itu rasanya aku tidak ingin melangkahkan kaki sedikitpun untuk beraktivitas di luar. Aku takut dan sungguh aku tak sanggup.
Ini cukup ambigu bagiku. Takut yang kurasa bukan hanya takut badai di luar,banyak hal. Ya... Sangat banyak
Namun,Tuhan punya jalan. Tuhan punya rencana di balik badai yang turun.
Kucoba melangkahkan kakiku keluar rumah,bermodalkan sebuah payung plastik berwarna putih,dengan sendal jepit yang kupakai terendam banjir.
Aku mencari tempat sembunyi,menyelamatkan diri.
Sambil berdoa di tengah hujan yang turun.
"Tuhan.... Selamatkan aku,tunjukkan pelangi mu"
Wahai Tuhan maha pengabul segala doa.
Seorang pria gagah berlari untuk menyelamatkan ku. Di balik bajunya yang basah kuyup,dia Ayahku.
Hari itu.... Setelah sekian lama aku tak bertemu. Dia datang menyelamatkan ku,entah apa maksut Tuhan menghadirkan sosok ayahku disaat aku butuh bantuan . Disaat aku butuh pelukan.
Aku sudah lama hidup sendiri, semenjak aku melarikan diri. 
Ayah dan ibu tak menyadari.
Aku bersalah....
Akulah penyebab badai hujan ini.
Dan kini Kau hadirkan pelangi.
Aku tau maksut semua ini...
Engkau mau hidupku lebih berwarna warni.
Kau hadirkan dia,agar aku tak sendiri.
Agar badai ini cepat berakhir.
Wahai pelangi..... 
Tetaplah bersinar dan abadi 🌈

Senin, 07 Juli 2014

Hujan - III

Mata pelajaran pertama sudah dimulai . Urusan ku dengan Yogi belum selesai. Otakku terus memikirkan bagaimana cara agar aku dapat bertemu dengannya ,menyapanya,dannnn ya paling tidak aku ingin berterimakasih dengannya .
Namun seketika aku melihat kokong bangku ku,ada sesuatu yang aneh . Ada sehelai pita merah ,cukup panjang, dan di ujungnya bertuliska huruf "YD" . Aku fikir ini pita punya teman sekelas ku . Berhubung,dikelas aku orang yang paling diam dan jarang bersosialisasi dengan teman teman di kelas . Apapun yang aku rasakan atau keluhkan tidak pernah aku ceritakan . Namun soal pita ini,aku bingung . Di kelasku tidak ada yang bernama YD . Adapun satu wanita yang bernama yesi a .
" Yesicaa,ini pita punya kamu? "
" bukan tuh " jawab yesicca dengan ketus .
Yahhh,mungkin teman teman kelasku malas untuk berbicara dengan orang aneh seperti aku . Biarlah ,ini hidupku . Untuk apa aku pedulikan mereka yang tidak menyukaiku.
"Teettttttttttttttttt"
Jam istirahat berbunyi ,aku keluar dari kelas . Niat ku mau ke perpustakaan ,duduk di pojok meja sendiri sambil menulis karyaku .
Namun,,, di ujung pintu kelasku ada pita merah yang sama dengan aku temukan di kolong mejaku . Ku ambil pita itu ,dengan inisial yang sama . Ujung pita itu terdapat tulisan "YD" .
Rasa penasaran ku semakin menjadi , ini pasti ada yang sengaja menaruhnya.
Aku lanjut jalan menuju perpustakaan sambil membawa pita merah ini .
Sampi di tangga aku melihat pita merah lagi di bawah pojok dekata pot bunga. 
Yaaa,masih dengan inisial yang sama .
Selama aku berjalan,aku berfikir dan terus berfikir apakah YD itu Yogie Danurahardja???  Namun apa niatnya membuat tebak tebakkan pita seperti ini. Ini bukan mimpikan ??? Ini bukan cerita karangan yang aku buatkan ? Rasanya aku tidak percaya sih .
Sampai di depan pintu perpustakaan . Aku masuk,di dalam perpus hanya ada 2 orang penjaga perpus dan 3 murid yang sedang berkunjung .
Saat menuju meja favoritku di ujung ruangan, di kolongnya ada pita merah lagi .
Tetapi ujungnya ada tulisan . 14.00 halte sekolah .
Apa maksut dari tulisan ini ???
Kali ini aku yakin dengan seyakin yakinnya .
Bahwa pita merah ini di taro sengaja untuk aku ,ada maksut dari setiap pita yang ditaro .
Aku masih menebak nebak saja ,siapa yang membuat teka teki ini .

Senin, 09 Juni 2014

Hujan - 2

Esoknya,di dalam kelas . Aku duduk sendiri di bangku kelas ku. Ruang ini masih sepi . Masih kosong ,dan jam ditangan ku masih menunjukkan pukul 6 pagi .
Gerbang sekolah memang sudah di buka,aku sengaja berangkat sepagi ini. Satu jam sebelum bell masuk . Sekiranya waktu ini cukup untuk mencari tau siapa pria songong kemarin yang merapihkan cerpenku. Setidaknya agar aku tau namanya,kelasnya, dannn ... Ya entahlah informasi apa yang bisa kudapat tetangnya .
Aku mulai mencari tau daftar nama murid di sekolahan ini lewat foto foto yang tertempel di album sekolah .
Jadi di sekolahan ku ini,setiap siswa yang masuk wajib foto dan masuk daftar album sekolahan .
Ku lihat,ku cari satu persatu dari setiap foto. Mulai dari atas hingga bawah,halaman berikutnya ,berikutnya . Dannnnnnnnn
Yaaaaaa aku melihatnya . Wajahnya sama ,muka songong itu dengan potongan rambut yaa mungkin terlihat sedikit lebih rapih dari pada yang sekarang . Ku baca namanya . Yogi Danurahardja angkatan 2009 . Alamat : simpang tiga kampung rambutan . Yaaa,aku sudah mengatahui namanya,selanjutnya aku harus tau kelasnya .

Entah mengapa rasa penasaran ku ini semakin menjadi akan sosoknya .
Jujur saja , dari awal aku bertemu dengannya . Yang awalnya aku kesal dan tidak ingin lagi bertemu dengannya . Entah mengapa kini menjadi kebalikannya . Aku malah berfikir untuk dapat bertemu dengan sosoknya ,lalu aku panggil namanya. Aku ingin berterimakasih padanya . Yahhh entah lahhh aku jadi ingin mengenal sosoknya .
Ku rasa dia tak seburuk yang ku kira ,dan kurasa dia pria yang berbeda.
Jelas saja berbeda . Selama aku bersekolah disini ,pria yang mau menghampiri wanita pendiam dan aneh seperti aku itu hanya dia .

Bell masuk sekolah sudah berbunyi , aku harus cepat cepat masuk ke dalam kelas . Karena jam pelajaran pertama akan segera dimulai.
Aku berlari di koridor bawah ,sedangkan kelas ku di koridor atas . 
"Hayyyyyy"
Ada yang teriak dari kelas atas,se akan akan menyapa ku . Ku lihat ke arah suara itu.
Kamu tau siapa yang menyapuku???
Ahhhhh ternyata guru yang akan mengajar di kelasku .
Ku fikir ada Yogi yang menyapa dan melihatku .
Ehhh,tapi kenapa aku harus mengaharapkan Yogi yang menyapa????
Ahhh sudahlah.

Jumat, 16 Mei 2014

Hujan - 1

Hujan turun,begitu derasnya.
Tak sempat untukku berlindung ,berteduh dari derai air ini. Tak sempat untukku menyimpan semua kertas kertas yang kubawa ditangan ini.
Basah,sobek dan entahlahhhh bagaimana caraku untuk menyelamatkan kertasa kertas cerpen hasil karya ku ini .
Kesal memang, namun siapa yang harus aku salahkan? Hujan? Hujan tak tau apa apa soal cerpen ini. Hujan tak tau apa apa,bagaimana cara dan perjuanganku menulis cerpen ini .
"Heyy hujan!!! Aku susah payah menulis cerpen ini dengan tulisan ku sendiri, dengan imajinasiku sendiri! Pagi malam aku sempatkan untuk menulisnya,dengan gampangnya kamu menghapus dan merusak tulisan ku dengan sekejap saja" keluh ku 
Sambil menangis aku membereskan kertas kertasku yang sobek di halte depan sekolahku . Ini pukul 6 sore ,halte sekolah sudah sepi dari murid murid . Hujan deras membuat halte ini satu satunya tempat untuk berteduh . Aku masih berada disekolah hingga jam segini karena aku baru saja membereskan karya tulisku ini ,aku senang sendiri . Bagiku sendiri aku merasa nyaman,aku bisa menghasilkan ide ide baru untuk aku tulis dan aku jadikan cerita .

Masih di halte dan ditemani hujan yang tak kunjung reda , tiba tiba ada seorang pria . Dia masih berseragam sekolah,dan yang ku tahu dia satu sekolahan dengan ku .
Tiba tiba dia menghampiriku , dia mengambil sobekan sobekan kertas basah yang aku kumpulkan .
" lu ngambilin apaan sih??? Kertas udah sobek ya dibuang aja. Bisa balik lagi kaya awal apah? Enggak kan?" Dengan se enaknya dia membuang kertas kertasku.
" eh lu jangan sembarangan buang kertas gue " dengan air mata yang masih mengalir,aku ambil lagi kertas kertas itu .
" ihh cewek lebay,kertas begitu aja di tangisin "
" urusan gue,lo gak perlu ikut campur! Sok kenal banget sih "
" gue kenal lo lah , lo cewek lebay ".
Mendengar ucapannya , membuat aku semakin muak melihat wajahnya . 
Ku hempaskan kertas kertas basah ini ke arah wajahnya,dan kutinggal pergi .
Melihat aku yang marah mungkin dia merasa menyesal ,dan tak marah sedikitpun ketika aku menghempaskan kertas itu ke wajahnya.
" sialan nih cewek "
Ucapnya.

Esoknya langit terlihat cerah , aku mengulang tulisan cerpen ku kemarin yang rusak . Ku tulis kata demi kata dari awal .
Dan masih teringat jelas kejadian kemarin sore .
Aku merasa sangat sial. Apalagi bertemu pria itu .
Rasanya sangat muak! Dan aku berharap gak akan pernah bertemu lagi dengan pria songong itu .
Namun harapan tak sesuai kenyataan . Pria itu,pria songong itu datang .
Di depanku , dia berdiri di depan meja ku . Dia datang dan menghempaskan kertas kertas cerpenku yang rusak di atas meja .
"Nih kertas berharga lo!" 
Saat itu aku tak bisa berkutik apa -apa ,melihat susunan kertas dengan banyak lakban . Dia susun kembali kertas kertas itu,yang kemarin basah,yang kemarin sobek.
Cerpen ku kembali , dia kembalikan hasil karya ku ,dengan susunan cerita yang tepat . Dengan tempelen lakban yang rapih .
Diluar dugaan dan perkiraan ku,pria songong ini menyusun ceritaku persis seperti aslinya.